Sabtu, 06 Juni 2009

Lesson Plan

Lesson plan adalah penyusunan strategi yang sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Tujuan dari dibuatnya lesson plan ini adalah agar guru mempunyai rencana yang jelas untuk mengajar di kelas atau jika guru yang bersangkutan tidak hadir di kelas, guru yang lain bisa menggantikannya mengajar karena sudah terdapat jadwal yang jelas. Manfaat dari lesson plan ini adalah membuat rencana pelajaran menjadi sistematik dan tertata sehingga memudahkan guru di sekolah. Selain itu, manfaat lain dari lesson plan adalah dapat memberikan rasa percaya diri pada guru, memaksimalkan waktu yang ada sehingga tidak terbuang percuma, dan membantu untuk memasukan topic-topik bahasan yang penting untuk diberikan.
Robert Yinger (dikutip dalam Santrock, 2007) mengidentifikasikan lima rentang waktu perencanaan guru yaitu perencanaan tahunan, perencanaan term, perencanaan unit, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Yinger juga menyarankan agar guru memperhatikan empat area ketika merencanakan tujuan, sumber informasi, bentuk rencana, dan kriteria efektivitas perencanaan.
Pada dasarnya, lesson plan berfokus pada tugas dan waktu. Untuk membuat lesson plan diperlukan beberapa langkah. Langkah pertama, kita harus menentukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran. Kedua, menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan di kelas. Ketiga, menentukan prioritas (tugas manakah yang lebih penting?). Keempat, menentukan berapa lama waktu yang akan dibutuhkan dalam melakukan setiap kegiatan. Kelima, menentukan kapan kegiatan akan dilakukan, membuat jadwal. Keenam, menentukan apa yang akan dilakukan dalam menghadapi situasi yang tak diduga.
Berikut adalah salah satu contoh lesson plan






LESSON PLAN
Date : 15 Mei 2009
Grade level : TK B
Number of student : 7 murid
Subjek : membaca suatu cerita
Duration : 40 menit
Description : murid disuruh untuk membaca kata perkata sehingga menjadi suku rangkaian kalimat dalam sutau cerita sederhana. Murid diminta untuk mengeja tiap kata dengan lancar sehingga lama kelamaan murid sudah dapat membaca dengan mengeja dalam hati dan membaca suatu rangkaian cerita sederhana dengan baik. Agar menarik, murid diperbolehkan sejenak untuk mewarnai gambar dalam cerita tersebut. Sesudah itu, murid diminta untuk membaca cerita tadi secara bersamaan dan kemudian dites satu per satu untuk membaca di depan kelas. Setelah itu, untuk meyakinkan bahwa murid mengerti cerita tadi, guru memberi beberapa pertanyaan dan memberikan reward bagi murid yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Goals : murid mampu untuk membaca dengan lancar dan mulai membaca cerita sederhana. Murid dapat membedakan bunyi dan mengerti melafalkan setiap kata yang dieja sehingga murid dapat menggunakan pendekatan fonologi dengan baik. Murid dapat mengerti makna dari setiap kata yang diucapkan.
Material : bangku, meja, whiteboard, isolatip, cerita sederhana, pensil warna, penggaris kayu, stiker/permen.
Procedure : pertama, kelas dimulai dengan menyapa murid-murid. Kemudian membagikan kertas cerita dan pensil warna. Di whiteboard pun ditempelkan cerita tersebut dalam ukuran yang lebih besar. Lalu mengajak murid untuk membaca bersama-sama dengan cara mengeja. Kemudian setelah beberapa kali membaca, meminta murid untuk mewarnai gambar yang ada dalam cerita tersebut sehingga membuat kelas tidak membosankan. Sesudah itu, murid diminta untuk membaca lagi secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan meminta murid-murid untuk membaca satu per satu ke depan kelas. Berikan reward berupa stiker atau permen bagi murid yang dapat membaca dengan baik.